Sedih ! Pasien Kritis Tidak Dilayani RSUD Tanduale Bombana

Fajarbombana.com, Rumbia –Insiden menyedihkan terjadi di rumah sakit umum daerah (RSUD) Tanduale Bombana, Ketika keluarga korban kecelakaan dengan paniknya keliling rumah sakit sambil berteriak meminta tolong namun tak kunjung mendapat tanggapan dari pihak rumah sakit, Jum’at (15/11/2024).

Peristiwa pilu itu disaksikan oleh salah seorang warga Rahman, ia melihat keluarga korban sangat panik dan kebingungan mencari pertolongan setelah mendapati layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Tanduale Bombana, tidak beroperasi.

Menurutnya, Layanan kesehatan di RSUD Tanduale lumpuh total akibat aksi mogok tenaga medis, termasuk perawat dan dokter, yang memprotes keterlambatan pembayaran gaji selama lima bulan.

“Saya melihat keluarga pasien berteriak keliling rumah sakit, meminta tolong. Mereka panik karena tidak ada perawat atau dokter yang melayani,” ujar Rahman.

Ia mengisahkan, IGD yang seharusnya menjadi pusat pertolongan pertama justru tidak ada tenaga medis. Keluarga korban, yang dalam kondisi putus asa, terpaksa harus membawa pasien ke Puskesmas yang jaraknya cukup jauh, sementara kondisi pasien dalam keadaan kritis.

“Kasihan sekali, mereka harus mencari bantuan di tempat lain, padahal rumah sakit ini yang paling lengkap di Bombana,” ucap Rahman sedih.

Situasi ini, menurutnya, menciptakan keresahan mendalam di kalangan masyarakat yang sangat bergantung pada RSUD Tanduale sebagai satu-satunya rumah sakit di wilayah tersebut.

Seorang perawat yang enggan disebutkan namanya mengaku aksi mogok para tenaga medis dipicu tuntutan hak mereka yang diabaikan, hal itu mereka lakukan setelah bertahan selama berbulan-bulan tanpa menerima gaji.

“Kami bekerja siang malam, tapi hak kami tidak dibayar. Kami juga punya kebutuhan hidup,” ucapnya tegas.

Rahman menambahkan, situasi seperti itu memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat, terutama terhadap pasien darurat medis yang membutuhkan penanganan segera.

Sebagai masyarakat Bombana yang prihatin atas pelayanan rumah sakit, Rahman mendesak pemerintah segera bertindak untuk mengatasi masalah ini.

Masyarakat Bombana kini meminta pemerintah daerah segera menyelesaikan polemik ini dengan membayar hak-hak tenaga medis agar layanan kesehatan di RSUD Tanduale dapat kembali normal.

“kesehatan dan keselamatan warga harus menjadi prioritas utama. Kami butuh rumah sakit yang berfungsi dengan baik. Kalau keadaan begini terus, akan semakin banyak korban terlantar tanpa pertolongan,” ucapnya penuh harap.

Laporan: Mayon